Mimpi atau Wangsit ya??

Mimpi-atau-Wangsit-yaSemalam saya ketemu Simbah Danu.. Beliau tetep tampak cantik, rapi, gesit dan lincah.., dan lebih hebatnya lagi, beliau masih semangat pergi jualan ke Pasar Beringharjo.., padahal usianya udah di atas 85 tahun lho.. emang hebat simbah saya yang satu ini, lain dengan simbah-simbah yang biasa saya lihat di kampung-kampung, di kota-kota maupun yang di rumah jompo.

Seperti biasa, Mbah Danu memberikan macem-macem wejangan yang selalu beliau bungkus dengan kisah-kisah rakyat di sekitar kita.., ya kadang nyangkut kisah Kancil Nyolong Timun lah.. Joko Tingkir lah.., Pangeran Diponegoro lah.., kadang nyangkut berita di TV.

Kali ini beliau ribut banget membahas harga daging sapi yang udah diseputaran Rp 100.000/kg.. “Lha wong ngurusi Blantik Sapi ae kok ra rampung-rampung”.

Emang iya sih, gimana ya pemikiran para mentri terkait?? “Mosok harga daging dibiarkan melambung demi gengsi impor sapi.., katanya untuk menaikkan harkat martabat peternak lokal, kan klo harga sapi ternaknya naik.., kesejahteraannya meningkat.., iki polapikir mentri opoo???”, Simbah danu ngedumel berkelanjutan.

Lha saya juga jadi ikut-ikutan termakan ama gedhumelan Simbah saya, “impor sapi kok gengsi.., lha seharusnya kan gengsi klo impor garamkan??”.

Kata Simbah Danu yang Lagi ngetrend tuh : “mbuh sengaja atau disadari? Pemerintah menerapkan kebijakan baru yang sering menyanggah kebijakan sebelumnya..”

Kata Mbah Danu contohnya, “ngotot ngga mau nambah kuota impor sapi, guna mensejahterakan peternak sapi lokal.., Lha berarti seharusnya ambil kebijakan DILARANG IMPOR GARAM dooong.., biar petani garam juga sejahtera..”

“Lha tapi kan mungkin ada hubungan antara sapi dan garam Mbah.., kan kalau masak daging sapi harus disertai garam.., makanya Pak mentri berfikir agar segera impor garam takut daging sapi lokal kurang garam”, saya mencoba membanyol agar Simbah ngga serius-serius amat critonya.

“Lho, sik tho Léé., kwi dulu diangkat oleh Jokowi sebagai mentri opo??, mentri pertanian??, mentri pergaraman?? opo sebagai mentri rendang??”, Simbah kelihatan tambah geram.

“Wis pokok’é, kalau Jokowi pengin slamet.., sakdurunge pitulasan kudu gawe formasi ‘Ganti Lima, Geser Siji’..”, teriak Mbah Danu lantang sambil meninggalkan ruang tamu.

“Mbaaaah.., maksudnya pripun ini Mbah?? kok Simbah ngendiko ‘formasi’ segala..”, tanya saya ke Simbah setengah berteriak.

“Wis mbuuuuuh.. aku arep aduus, siap-siap budhal pasaaaaaar!!!!!”, Simbah tetep bergegas menuju ruang belakang diiringi keheningan.

Sempet saya termenung beberapa saat memilirkan makna kata-kata Simbah terakhir, “Ganti Lima, Geser Siji..”. Opo ya maksudnya..??. Kok bisa-bisanya Simbah yang hanya berjualan kain batik di pasar menemukan ‘formasi’ buat Jokowi.., aneh tenan.

Lha tapi betapa kagetnya ketika saya mulai menyadari fakta bahwa Mbah Danu udah meninggal beberapa tahun yang lalu.., lho trus apa makna semua ini??

Tapi begitu sudah 100% saya menyadari akan hal itu, saya langsung mengambil kesimpulan ‘INI PASTI HANYA MIMPI..!!!’.., dan saya pun ngotot untuk membuka mata biar segera bangun dari tidur dan sadar.

Asem kok Mbah Danu, cuman kangen ama cucunya.., terus dateng di mimpi saya, kok pakai nasèhati presiden.. “mentang-mentang presidennya merakyat, trus rakyatnya sok merasa jadi presiden”.

50 thoughts on “Mimpi atau Wangsit ya??

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *