Gempa Bumi Jogja, Sebuah Gladi Bersih Kematian..

Based on true story..

Masih ingat ketika mas Widi GATRA menulis kisah saya yang sempat koma sebulan karena kecelakaan di tol cikampek th 1995..??

Ketika itu, selama saya tidak sadar.. Allah memutarkan ‘film’ semua kejadian-kejadian yang menyakitkan perasaan saya sejak kecil hingga dewasa.. dan alhasil, ketika saya siuman, saya menjadi benci kepada siapa saja.. sebab adalah sudah pasti siapapun pernah menyakiti hati kita dan berbuat salah kepada kita.. dan Alhamdulillah keadaannya menjadi berubah ketika saya berhasil menekan rasa benci itu..

Yang jelas.. sekian detik sebelum kecelakaan itu saya punya mobil bagus.. di dalam mobil saya mempunyai dan membawa US $ 20.000.. ada HP, cincin, arloji dll.. di rumah, istri saya punya tabungan puluhan juta.. Tapi dalam hitungan detik.. semua itu menjadi tidak ada artinya dan musnah begitu saja..

Mobil Hancur.. Duit US$ 20.000 hilang dlm kecelakaan tersebut, apalagi HP, jam, cincin, dll.. dan ketika bangun dari koma, seluruh tabungan istriku habis untuk membayar tagihan rumah sakitku.. bahkan untuk pelunasan, sebagai penebus surat jalan RS. Jakarta.. masih kurang Rp 9jt.. waktu itu Rp 5 jt dapat sumbangan dari ibu Ami saudaraku, dan Rp 4 jt lagi pinjam dari ibuku..

Tapi Ajaib.. Alhamdulillah.. ngga sampai dalam hitungan waktu 6 bulan.. entah bagaimana caranya..entah dari siapa perantaranya.. Allah memberikan rezeki yang melimpah, tak terhingga, tak terhitung oleh akal maupun matematika kita.. Beliau mengembalikanNya..

Selain bisa membantu biaya rumah sakit mas Yuman teman kecelakaanku, yang walaupun akhirnya meninggal setelah mengalami 4,5 th koma.. Saya bisa mendapatkan mobil baru lagi.. tabungan istriku kembali..bahkan lebih dari semula.. Lebih hebatnya lagi, saya bisa mebuka jalan rumahku yang notabene harus membeli 300m2 tanah tetanggaku yang berharga ratusan juta..
ALLAHU AKBAAAAAR..!!!

Sepertinya.. Allah memberikan kesempatan padaku untuk menjalani Gladi resik Kematian yang pertama.. dan sepertinya Beliau ingin memberikan pesan padaku sebagai berikut:

“jika Aku menghendaki seluruh hartamu..hanya dengan semudah membalik telapak tangan, dan dalam hitungan detik Aku dapat mengambilnya.. tetapi jika Aku hendak memberimu.. itu semua adalah caraKu..dan urusanKu.. dan semua itu di luar perhitungan maupun akalmu..”

Masih ingat waktu sekali lagi mas Widi GATRA menulis pengalaman saya ketika lolos dari tragedi mina tahun 2004..?? Pagi itu, sekitar pukul 09.00, setelah saya lolos dari desakan jemaah yang berebutan melempar jamrah…”Setelah itu, saya minggir, mencari ayam goreng,”Dan setelahnya.. ternyata tragedi Mina yang cuma beberapa menit telah berlangsung dan berlalu.. waktu itu tanpa saya sadari..Tiba-tiba beberapa helikopter terbang rendah… dan Tahu-tahu, di depan mata saya, orang-orang bergelimpangan tak bernyawa. Tercatat 252 orang meninggal. “Masya Allah…” saya telah dihindarkan dari kematian olehNya..

Sepertinya.. pada kesempatan ini, kembali Beliau ingin menyampaikan pesanNya padaku:
“Kematian adalah urusanKu.. Siapapun yang Aku kehendaki, adalah urusanKu.. kapan waktunya yang Aku kehendaki, adalah urusanKu.. dan kamu adalah bukan apa-apa dan tanpa kuasa apapun.. selain hanya bisa menyaksikannya..”

Masih ingat kisah yang pernah saya tulis beberapa saat yang lalu..ketika dokter menyuruh saya untuk menjalani pemeriksaan scan MRI..mahal..dan akhirnyapun dokter memvonis bahwa penyakit tulang punggung saya adalah sakit permanen yang nggak bakalan bisa disembuhkan..?? Ketika itu saya tulis ”Scan MRI..sebuah Gladiresik Kematian..”sbb:
..setelah disuruh menanggalkan seluruh pakaian yang membungkus tubuh kita, kemudian perawat mempersilahkan saya untuk mengenakan selembar kain tipis mirip kayak kimono yang kita pakai terbalik.. bayangin..di ruangan ber AC yang sangat dingin, hanya memakai selembar kain tipis..

Kemudian saya dipersilahkan tidur telentang di atas papan dari besi…duuiiingiiinSekaliiii.. dan perawatpun mengatur posisi tidur saya agar telentang dengan kaki rapat dan dengan tangan dilipat menyilang di atas dada saya..Masya Allaaaaah.. saya jadi merinding.. saya jadi teringat kejadian ketika saya berumur 5 tahun..bukankah ini adalah sikap dan posisi nenek saya Amirah ketika disemayamkan di dalam peti matinya.. hanya saja karena saat itu nenek Amirah meninggal dalam kristus, maka dia dirias bak pengantin putri..

Sebelum meninggalkan ruangan, perawat itu masih sempat berpesan..”mas, jangan bergerak yaa..” dan kemudian perlahan-lahan papan besi tersebut bergerak menuju ke dalam sebuah tabung besar…Yaa Allaaaah…!! baru saya sadari sekarang.. ternyata tabung MRI itu mirip sekali dengan keranda..kendaraan kematian kita..

Dan ketika saya pejamkan mata..entah karena halusinasi saya..entah karena Allah memang mau menunjukkan kepada saya.. tentang Tatacara dan Perasaan kita ketika menemui yang namanya ‘ajal’.. dan di dalam tabung MRI..dengan memejamkan mata.. maka lengkap sudah perasaan saya.. ”Sendiri… gelap.. dingiiin.. hanya dengan selembar kain.. mungkin, seperti inilah rasanya mati..”

Sesaat kemudian mesin MRI tersebut diaktifkan.. dan tetap dengan mata terpejam dan dengan perasaan saya tadi.. Sendiri.. gelap.. dingiiin.. hanya dengan selembar kain.. maka.. Subhanallaaaah..!! bisingnya suara mesin MRI ternyata bagiku lebih mirip dengan riuh rendahnya orang-orang yang mulai berlomba melempar tanah kubur di atas peti mati kita.. nangis aku..

Dan saat itu.. yang ada hanyalah bayangan dosa-dosa yag masih melekat di diri saya…ingin rasanya berontak..membongkar peti mati itu dan berteriak..”Akuu Belum Matiiii..!!!!”
Semakin aku resapi..semakin aku nangis..maka semakin aku memohon pada Allah.. “Ya Allah..jangan matikan aku sekarang..berilah aku waktu..untuk memperbaiki amalanku.. Ya Allah..dengarkan akuuu..”

Mungkin..mungkin..dan sekali lagi mungkin.. sepertinya itulah aku di saat kematianku.. menyesal..memohon.. dan berjanji akan selalu berbuat baik..jika Allah memberi perpanjangan waktu..

Walau sisi lain dalam hatiku mengatakan.. “Kayaknyapun jika dikasih perpanjangan waktu.. aku belum tentu merubah perilakuku..”
Allaaaahu Akbaaar..

Astagfirullaaah.. Sabtu 27 mei 2006.. Allah kembali memperlihatkan Gladibersih Kiamat kepadaku..

Saya ingat betul.. sekitar pukul 5 lebih istri saya sembari tidur dia bangunkan saya dengan kalimat,”Mas..sholat subuh sik..” (waktu itu istriku memang sedang tidak sholat..). dan sayapun masih ingat betul jawabanku,”Yoooh..” tapi tetep saja aku terus tidur..

Tiba-tiba..

“Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. Mas.. Maaaas… Alllahu Akbaaaaar… Maaaas..!!”, istriku teriak-teriak kaya’ kesurupan sambil membopong anis anakku dan merangkul aku…

Ketika kaget terbangun & membuka mata…”Allaaaaaaahu Akbaaaaaaar…!!!!”, aku berteriak lebih keras lagi… Seluruh ruangan bergoyang kencang.. bergetaaar.. dan bergemuruh bagaikan air bah yang menerjang.. dan seluruh benda yang ada beterbangan.. terlempar..!!!

Saat itu.. kembali Allah mendatangkan perasaan dingin dan gelap.. dan selain hanya bisa berteriak-teriak istiqfar, menyebut namaNya dan memohon ampun padaNya.. tidak banyak yang dapat saya kerjakan kecuali berusaha melindungi istri dan anakku anisya..

Guncangan yang hanya dalam hitungan waktu sekitar 1 menit yang telah diberikanNya.. tapi dalam ‘hitungan perasaan’ kita.. terasa sangat lamaaaaa sekali.. dan selain rasa ketakutan dan kengerian yang amat sangat.. yang ada dan terlintas di otak ku saat itu adalah semua penyesalan..semua permohonan ampun kepadaNya..kepada orang tua kita..kepada istri kita..kepada anak-anak kita.. kepada semuanya… dan kembali dan tetap saja aku memohon perpanjangan waktu itu kepada Allah..

Waktu yang hanya 1 menit menurut perhitungan jam manusia.. berasa sangat amat lama sekali menurut perhitungan ketakutanku.. menurut perhitungan kengerianku..menurut perhitungan perasaanku.. bayangkan.. dalam waktu yang singkat dalam perhitungan jam manusia itu, tapi saya bisa lengkap memutar kembali dan mengingatnya dalam penuh penyesalan dan penuh permohonan kepadaNya.. dengan seribu janji kepadaNya..

  1. Ya Allah.. maafkan aku.. kemarin hari jum’at aku nggak pergi ke masjid untuk melakukan sholat jum’at.. Allah kan tahu.. selain libur panjang memang kadang menimbulkan rasa males, tapi aku capek setelah kondangan hingga malam di Wonogiri yaa Allah..
Ya Allah..maafkan aku.. berilah aku perpanjangan waktu..jangan matikan aku saat ini ya Allah.. nanti aku berjanji akan selalu melaksanakan sholat jum’at.. apapun alasannya ya Allah..
  2. Ya Allah.. maafkan aku tadi ngga’ sempat sholat subuh.. nguantuk buangeet ya Allah.. kan semalam aku musti rapat sampai jam 12 malem ya Allah..
Ya Allah maafkan aku.. berilah aku perpanjangan waktu.. dan jangan matikan aku saat ini ya Allah.. nanti aku berjanji akan selalu melaksanakan sholat subuh.. apapun alasannya ya Allah..
  3. Ya Allah.. maafkan aku, aku belum sepenuhnya bisa membahagiakan orang tuaku ya Allah..bukannya aku ngga mau.. tapi Allah Sendiri kan tahu, urusanku masih banyak..dan saya sibuk sekali ya Allah..
Ya Allah maafkan aku.. berilah aku perpanjangan waktu.. dan jangan matikan aku saat ini ya Allah.. nanti aku berjanji akan selalu lebih mengurusi dan lebih membahagiakan orang tuaku.. apapun alasannya ya Allah..
  4. Ya Allah.. maafkan aku, aku masih sering menyakiti hati istriku..dan masih banyak keinginannya yang belum aku penuhi ya Allah.. bukannya aku ngga’ mau ya Allah.. tapi karena memang masih banyak pekerjaanku yang belum terselesaikan ya Allah.. tapi semua kebutuhan istriku sudah akau usahakan untuk terpenuhi yaa Allah.. yaa uang belanjanya..yaa uang sekolah anak-anakku.. yaa uang kebutuhan mereka.. yaa uang untuk membantu sodaraku dan sodaranya.. yaa mobil istriku dan bahkan lengkap dengan sopirnya biar dia ngga capek sepulang kerja yaa Allah.. Ya Allah maafkan aku.. berilah aku perpanjangan waktu.. dan jangan matikan aku saat ini ya Allah.. nanti aku berjanji akan selalu lebih mengurusi dan lebih membahagiakan istriku.. apapun alasannya ya Allah..
  5. Yaa Allah.. maafkan aku yaa Allah.. anak-anakku masih kecil-kecil yaa Allah.. mereka masih membutuhkan aku ya Allah.. nanti kalo’ aku mati.. terus siapa yang akan mengurusi mereka yaa Allah.. siapa yang akan membayar spp sekolahnya ya Allah.. trus siapa yang akan membiayai mobil dan sopir yang mengantar mereka setiap pagi yaa Allah..
Ya Allah maafkan aku.. berilah aku perpanjangan waktu.. dan jangan matikan aku saat ini ya Allah.. nanti aku berjanji akan selalu lebih mengurusi dan lebih membahagiakan anak-anakku.. apapun alasannya ya Allah..
  6. Ya Allah.. maafkan aku yaa Allah.. karyawanku banyak.. sodaraku banyak.. trus nanti kalau aku mati.. kepada siapa mereka bergantung yaa Allah.. nanti mereka akan ‘keleleran’ yaa Allah..dan lagi hutang-hutangku masih banyak yaa Allah.. nanti siapa yang membayarnya yaa Allah…
Ya Allah maafkan aku.. berilah aku perpanjangan waktu.. dan jangan matikan aku saat ini ya Allah.. nanti aku berjanji akan selalu lebih mengurusi dan lebih membahagiakan saudara-saudara serta karyawanku.. apapun alasannya ya Allah..
  7. Yaa Allaaaaah.. kemarin aku belum sempat mengambil celana hitamku yang masih baru yang tertinggal di lemari bapakku..
Ya Allah berilah aku perpanjangan waktu.. dan jangan matikan aku saat ini ya Allah.. nanti aku berjanji akan selalu lebih mengurusi barang-barangku..

Dan masih banyak permohonan serta janji-janji yang aku sampaikan kepada Allah saat itu..
Setelah melewati lamanya waktu menurut perhitungan perasaanku..

Alhamdulillah kami bertiga selamat.. entah karena Allah mendengarkan banyak permohonanku, kasihan padaku dan kemudian meluluskan permohonanku.. atau memang karena Beliau tidak sempat memperhatikanku..

Aku baru menyadari bahwa anakku Ines terpisah karena semalam dia minta tidur di rumah mbak Ika kakakku..kemudian kami bertiga menuju godean mencari Ines.. alhamdulillah selamat.. keluarga serta rumah kakakku utuh.. tapi sepanjang perjalanan yang kulalui.. Masya Allah.. berantakan.. Dan setelah itu baru akau dapat informasi bahwa mBantul luluh lantak.. (pasti temen-temen sudah membaca di koran maupun melihatnya di televisi)

Setelahnya aku menuju Santi Mebel di Pelemgurih di mana orang tuaku tinggal, dari depan toko tampak utuh..tapi begitu masuk ke dalamnya.. Astagfirullah.. subhanallah..40% lebih rumah orang tuaku hancur.. dan kalo’ dilihat dari kerusakan yang terjadi.. ruang tamu roboh.. kamar tidur roboh.. seharusnya keduanya tidak tertolong..sebab selain mereka sudah tua..ibuku sangat sulit untuk berjalan apa lagi berlari, setelah beberapa jari kakinya diamputasi karena sakit gula beberapa tahun yang lalu..

Ternyata mereka berdua berhasil diselamatkan oleh adikku Denny.. Deny yang selama ini saya anggap sebagai trouble maker keluargaku.. selalu merepotkan orang tua.. nakal.. ternyata menjadi pahlawan keluargaku hari itu.. “Dik Denny, Aku bangga dan iri kepadamu..”

Belum selesai tertegun dan saling bercerita tentang kejadian pagi tadi.. ribuan orang dan kendaraan berhamburan dan berteriak-teriak Tsunamiiiiiii… kita sekeluarga terhasut dan terlarut akan teriakan Tsunami tersebut.. saya bertuju dalam satu mobil.. orangtuaku dan denny sekeluarga dengan mobil lainnya..kami berlomba mencari daerah tertinggi..

Betapa jahatnya pelempar isyu Tsunami itu.. dan betapa tidak nalarnya aku saat itu.. bukankah waktu SD pernah diajarkan geografi.. Kota jogja itu letaknya 60m-100m diatas garis pantai.. kalaupun terjadi tsunami beneran..pasti tidak akan mencapai kota yogya.. sbab kejadian aceh yang lebih dasyatpun ketinggian air rata-rata hanya 15m..

Tapi isyu Tsunami tersebut sudah sempat memporak porandakan jutaan Penduduk yogya..salaing lari..saling tabrak..saling maki..dan bahkan ada yang saling pukul.. semua berlomba mencari keselamatan..

Yang jelas..pada Gladiresik Kematian ke 4 yang saya alami ini..Allah kayaknya ingin menyampaikan pesanNya buatku:

  1. Nanti jika saat kematian itu tiba.. aku akan menjadi sangat individualis..dan tidak sempat memikirkan oranglain dan hanya berfikir untuk pribadi..
  2. Waktu kematian kita..kita tidak pernah ada yang tahu..hanya Allah yang tahu..maka, jangan menunda-nunda kewajiban dan amalan kitas untuk bekal di alam baka..
  3. Kita bukan apa-apa..dan tidak berdaya apa-apa..
  4. Allahu Akbaaar…!!

Sekali lagi Yaa Allah.. maafkan aku..walaupun sudah kau berikan aku 4 kali kesempatan mengikuti Gladi Bersih Kematian.. tapi aku yakin..aku tidak akan pernah siap menghadapi kematian dariMu itu… Yaa Allah..maafkan aku..

84 thoughts on “Gempa Bumi Jogja, Sebuah Gladi Bersih Kematian..

Leave a Reply to aris mindiptiyanto Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *