Pamitan

Metro Mini Alphard
Selamat gini hari teman-teman..

Wah, berhubung sudah konangan.. Dan juga udah 4 bulan narik metromini terus, rasanya koq wis kesel saya..

Bukan koq karena putus asa, atau menyerah atas gunjingan dan tudingan-tudingan miring di dunia maya dan bukan juga takut menghadapi pro dan kontra..

Tapi hanya karena semata-mata maksud dan tujuan saya sudah kesampaian..

Sebenarnya begini…  (Wah jadi buka-buka’an nich..)

Aslinya, saya hanya pengin mencari media untuk mengajak temen-temen agar tidak berlomba-lomba.. Balapan.. Sikut-sikutan.. Injek-injekan.. Jika hanya untuk mengejar sesuatu..

Sebab pada akhirnya, jika sesuatu tersebut didapat dengan cara demikian.. Maka setelah tercapaipun, akan masih ada kemungkinan kalian kecewa.. atau kurang puas..

Lha gimana mau puas???? Wong  memang sebenarnya tidak akan ada puasnya koq lomba dengan cara B61TUH..

Kalo ngga percaya, wis silahkan coba aja..

Lalu Saya jadi inget ajaran bapak saya,  “Kabeh kuwi mung masalah roso..”
(Dalam bahasa Indonesia: Semua itu hanyalah masalah rasa)

Sebuah Alphard sengaja saya ubah tampilannya sekaligus plat nomornya, hanya sekedar untuk membuktikan, sekaligus mengingatkan saya akan  ajaran bapak saya tersebut..

“Kalau hati kita sumeleh, mensyukuri apapun yg Allah telah berikan.. naik Metrominipun akan berasa nikmat, senikmat naik Alphard”

“Tapi bagi yang telah ‘berasa’ punya dan lupa akan rasa syukur itu.. Maka naik sebuah Alphard pun berasa pengap bagikan naik sebuah Metromini”

“Kabeh kuwi mung masalah roso..”

Mungkin maksud dari ajaran bapak saya  tuh B61TUH..

Dan jika karena adanya Metromini Alpard tersebut, lalu pak Jokowi dan koh Ahok merasa bahwa ini adalah sindiran untuk segera meremajakan angkutan umumnya.. Itu juga hanyalah masalah rasa..

Soo..
Demikian teman-teman.. Saya pamit diri..

dan tentang apakah ‘Alphard Metromini‘ akan saya kembalikan ke ujud semula..

Ataukah akan tetap kita biarkan seperti ujudnya sekarang sebagai kenangan bahwa saya pernah menyampaikan kepada teman-teman ajaran bapak saya..

Mohon berikan saya waktu beberapa saat untuk memikirkannya, sambil saya tunggu usulan serta saran dari teman-teman..


Demikian, dan mohon diingat,  “Kabeh kuwi mung masalah roso..”

Salam

202 thoughts on “Pamitan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *